سْــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

:::The best thing about me is you::::

:::: Nothing Special About Me.. Yang Baik Datang DaripadaNya..Yang Kurang Datang Dari kelemahan Diri Sendiri ::



Thursday, September 23, 2010

.:: Sayyidul Ayyam ::.

“Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “Sekiranya orang-orang mengetahui (keutamaan) mengumandangkan azan dan shaf yang pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali harus dengan mengundi, niscaya mereka akan melakukan undian (untuk mendapatkannya).” (HR. Bukhari)

Dari hadits diatas dapat dipahami bahwa saat jaman kenabian Rasulullah SAW pun banyak kaum muslimin yang masih enggan mencari shaf terdepan dalam sholat berjamaah. Apalagi sekarang, yang masjidnya besar-besar, indah-indah namun jamaah sholatnya hanya ramai saat sholat Jum’at, banyak yang lebih memilih tempat di belakang atau sengaja mencari pilar atau dinding untuk bersandar, dan tertidur. Betapa sayangnya..

Padahal kalau diperhatikan, shaf terdepan saat sholat Jum’at itu terkadang masih lega dan bisa disisipi satu dua atau tiga orang lagi. Ini juga acap kali terjadi karena sifat jamaah kita yang masih enggan merapatkan barisan dalam shaf. Saat khatib naik mimbar misalnya, atau saat orang-orang mulai berdiri hendak menunaikan sholat sunnah [bila masjid itu mengumandangkan dua azan], itu adalah saat-saat krusial bagi kita yang telat datang untuk menyeruak mencari shaf yang terdepan.

“Sebaik-baik shaf (barisan) laki-laki itu di bagian depan, dan seburuk-buruknya di bagian belakang. Dan sebaik-baiknya shaf perempuan adalah di bagian belakang dan seburuk-buruknya di bagian depan.” (HR Muslim)

Apa mungkin masih banyak yang enggan mencari keutamaan-keutamaan dalam beribadah kali ya, sehingga kata ‘sebaik-baiknya’ pada hadits diatas tak berarti apa-apa. Mereka menunaikan sholat untuk sekedar menggugurkan kewajiban. Datang ke masjid pun sekali sepekan, itu pun saat iqomah sudah dikumandangkan pula, betapa meruginya.

Padahal bila kita meniatkan diri untuk mandi besar, menggunting kuku serta segala bulu dan rambut yang tidak perlu, hadir sebelum azan sholat Jumat berkumandang untuk mencari shaf terdepan, memakai busana yang terbaik, membubuhi wewangian secukupnya dan berdoa diantara dua khutbah, bukan kah akan dihapus segala dosa kita dari Jumat ini dan Jumat sebelumnya? Betapa nikmatnya, betapa murahnya rahman dan rahim Allah SWT.

Namun sayang, begitu banyak keutamaan sholat Jum’at yang masih disia-siakan oleh kaum muslimin hanya karena alasan duniawi. Padahal Allah SWT sudah mengingatkan “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. 62:9)

Memang, Allah SWT banyak menyebutkan dalam firmanNya kalimat ‘jika kamu mengetahui’ atau ‘jika kamu berfikir‘. Kalimat itu menunjukkan sudah merupakan kewajiban kita untuk selalu mencari ilmu agar selamat dunia akhirat. Tanpa ilmu, kita tak bisa meraih dunia. Tanpa ilmu, kita pun tak bisa menggapai akhirat.

Selamat hari Jumat, penghulunya hari dalam sepekan. Mari meraih segala keutamaan di hari ini. Labbaik Allahumma labbaik.

Sunday, September 5, 2010

.:: SALAM LEBARAN ::.




سْــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

assalamualaikum semua....

hmmm sya belum lg pulang ke kampung... huhuh sedih jgkla bila tggal sorg2 nie...insyaALLAH minggu depan saya blk... LABUAN TUNGGUUUUU.....
hmmm hari ni hari ke 26 kita berpuasa..... hmm malam nie mlm tujuh likur sudah...
tidak lama lg kita akan menyambut AIDILFITRI....AIDILFITRI disambut sebagai suatu kemenangan bagi orang yang dapat mengerjakan ibadat puasa Ramadan dengan sempurna.

Kemenangan itu bukan saja kerana berjaya mengawal nafsu makan dan minum selama sebulan pada siang hari sepanjang Ramadan, malah kejayaan menghalang diri daripada melakukan perkara dilarang. Kerana itu Allah menganugerahkan satu hari untuk kita sama-sama meraikan kejayaan daripada kemenangan itu.

Kalimat 'fitri' sendiri bermaksud fitrah iaitu dengan kejayaan manusia balik kepada fitrah yang asal.

Fitrah asal ini sebenarnya suatu permulaan kejadian manusia yang sememangnya bersih daripada dosa dan noda.

Oleh kerana ia dikatakan sebagai perayaan keagamaan, maka cara menyambut hari raya itu sendiri perlulah mengikut adab dan peraturan tertentu.

Apabila saja diumumkan hari raya, maka mulakanlah malamnya dengan aktiviti ibadat. Ini seperti memperbanyakkan solat sunat, bertasbih, bertakbir dan bertahmid sebagai tanda kesyukuran.

Sebelum takbir berkumandang sebelum ajal menjemput sebellum jaringan internet over load saya mengambil kesempatan untuk mengucapkan SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI.

Saya juga mengambil kesempatan untuk meminta maaf kepada kawan-kawan semua biasalah kadang-kadang mata ini salah melihat.... kadang-kadang mulut ini salah berucap.....dalam kelembutan lidah pasti ada ketelanjuran kata.... dalam gurau senda tentu ada khilaf dan dosa oleh saya mohon maaf zahir batin tidak kira d mana anda berada.

SELAMAT HARI AIDILFITRI buat anda semua... semoga anda bergembira di hari lebaran disamping keluarga dan org2 tersayang.........

p/s beraya beraya jgk tapi jaga diri tau.... sapa2 yang dpt dtg rumah tu dtgla k... heeee kawan-kawan di LABUAN kita jumpa nntiii... heeee