Bagaimana Sikap Seorang Muslim Terhadap Cinta ?

Seorang mukmin yang keimanannya telah menyatu dengan ketetapan hatinya akan terlepas dari kemusrikan, seperti mempertuhankan manusia dan batu. Ia juga akan terbebas dari memberikan loyalitas dan kecintaan serta tidak akan menyerahkan kepemimpinan kepada seorang kafir, atheis, sesat, atau fasiq.

Wahai orang –orang yang beriman, barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya (setelah wafatnya Nabi SAW) maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah,yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah dan tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah. Di berikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha luas (pemberianya) lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah,Rasul-Nya,dan orng-orang beriman yang mendirikan shalat menunaikan zakat dan mereka tunduk (kepadaAllah). Barang siapa yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya tentara Allah itulah yang pasti menang.” (QS.Al-Maidah :54-56 )

Ringkasnya , seorang mukmin apabila di hadapannya di letakkan cinta, keridhaan,dan pengawasan Allah, baik dalam keadaan sepi maupun ramai, akan mampu meredam setiap bisikan setan dan nafsu yang berada dalam dirinya. Ia juga akan dapat mengalahkan setiap naluri seks terlarang yang bergolak di dalam dirinya.